Selasa, 16 Juni 2015

DESAIN PENELITIAN SSB 2015 || PESONA TARI GEMERINCING BERTARING RAMPAK BUTO

DESAIN PENELITIAN SSB 2015
PESONA TARI GEMERINCING BERTARING RAMPAK BUTO

Kelompo Bidang Penelitian                : Sejarah Seni dan Budaya
Bidang Ilmu                                        : Seni dan Budaya
No. Registrasi                                      :

Ketua Tim Peneliti
Nama lengkap
:
Ibnu Wijayanto
NIS
:
3610
Kelas
:
X A
Anggota Tim Peneliti
Nama lengkap
:
Muhammad Supriyadi
NIS
:
3626
Kelas
:
X A
Pembimbing
Nama lengkap
:
Wahyu Sri Mulyani
Bidang Studi yang Diampu
:
Teknik Informatika

SMA N 1 KALIBAWANG
Jl. Dekso – Samigaluh Km 1 Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta
2015

  1.      Latar Belakang
Daerah Isrimewa Yogyakarta adalah salah satu daerah budaya yang sudah mendarah daging sejak dahulu. Budaya tersebut berwujud seni pertunjukan, seni arsitektur, dan budaya yang dilakukan sehari-hari.
Dari beberapa budaya di DIY, seni pertunjukan tari merupakan seni yang paling banyak digemari para penggiat seni DIY. Seni tari tersebut dibedakan menjadi tari klasik yang berasal dari dalam Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan seni tari kontemporer yang lebih condong dipopulerkan oleh rakyat kecil di DIY.
Pada saat ini banyak bermunculan aliran seni yang menciptakan tari-tari kontemporer baru, yang terispirasi dari legebda masarakat setempat, cerita pewayangan (Mahabarata dan Ramayana) ataupun hanya terispirasi dari kehidupan pedesaan seharh-hari.
Tari kontemporer yang sangat populer di kawasan DIY adalah kesenian Jathilan. Jathilan merupakan seni pertunjukan yang populer bagi kalangan rakyat kecil (wong cilik). Jathilan dibedakan menjadi dua yaitu jatilan klasik dan jathilan kreasi baru, dalam pementasan jathilan kreasi baru biasanya terdiri tiga babak, salah satu babak bercerita tentang sekumpulan makhluk menyeramkan (buto atau raksaka) bertaring panjang, berbadan tegap, dengan gerakan yang cepat(sigrak) dan ganas seperti sifat buto. Tarian bregada makhluk menyeramkan itu bernama tari rampak buto atau gedruk.
Tarian di atas hanya terkenal dikalangan penggiat seni kontemporer rakyat dan belum dikenal oleh masyarakat luas, walaupun masyarakat sudah mendengar tentang tarian rampak buto mugkin hanya sepintas.
Hal itu mendorong peneliti untuk memperkenalkan kesenian rampak buto kepada masyarakat luas sebagai salah satu atraksi wisata DIY.



  2.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka timbul permasalahan bagaimana memperkenalkan kesenian rampak buto / gedruk kepada masyarakat luas agar kesenian ini dapat menjadi kesenian yang dikenal di daerah kelahiranya maupun seluruh nusantara dan menjadikan kesenian ini sebagai pemacu pelaku seni dalam meningkatkan kesadaran budaya di lingkunganya.
Hal tersebut dapat dicapai bila para penggiat seni dan masyarakat DIY bergotong royong melestarikan budaya DIY yang sanggat adiluhung. Peran serta pemeritah juga menjadi hal yang penting, pemerintah harus sepenuh hati mendukung pelestarian dan penggembangan seni budaya di DIY. Contohnya  dengan cara mendorong para penggiat seni ataupun paguyuban di DIY agar lebih kreatif dalam melestarikan kebudayaan.
  3.      Pertanyaan Peneliti
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka timbul pertanyaan peneliti sebagai berikut :
a.       Bagaimana memperkenalkan kesenian Rampak Buto/gedruk ke masyarakat luas ?
b.      Bagaimana menjadikan Rampak Buto/gedruk sebagai pemacu pelaku seni agar lebih giat meningkatkan kesadaran budaya pada masyarakat DIY?
  4.      Tujuan Penelitian
Tujuan diadakanya penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Untuk memperkenalkan kesenian Rampak Buto/gedruk pada masyarakat luas.
b.      Untuk meningkatkan kesadaran budaya dalam masyarakat DIY.

  5.      Kerangka Pemecahan Masalah

  6.      Metode Penelitian
a.      Metode Pengumpulan Data
1.      Studi Literatur
            Studi literatur dilakukan untuk memahami materi dan mempelajari penelitian tentang kesenian rampak buto.


2.      Wawacara
Wawancara dilakukan dengan budayawan samigaluh (ketua    sendratari Rampak Galuh Jati)
3.      Pengamatan
Pengamatan dilakukan saat diadakan gelar budaya bersih desa yang menampilkan kesenian rampak buto/gedruk.

b.      Desain Penelitian
Tahap perancangan atau desain merupakan pemodelan data yang terkait dalam penelitian kesenian rampak buto, sebagai berikut :
a.       Variabel kontrol    : suara gemrincing dan topeng buto
b.      Variabel bebas       : masyarakat
c.       Variabel terikat     : tari rampak buto

c.       Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis deskriptif  kualitatif. Hal tersebut digunakan untuk memahami filosofi rampak buto sebagai salah satu kebudayaan DIY yang adiluhung.

d.        Jadwal Penelitian
No
Waktu
Tempat
Keterangan
1
9  Januari 2015
DIKPORA
Pembinaan pembuatan draft proposal SSB
2
13 Januari 2015
Rumah peneliti
Pencarian dan penentuan ide
3
27-28 Januari 2015
Rumah peneliti
Pembuatan draft proposal
4
29 Januari 2015
DIKPORA
Pengumpulan draft proposal
5
13 Februari 2015
DIKPORA
Pembinaan DIKPORA
6
20 – 30 Februari 2015
Sekolah, Rumah Peneliti, Perpustakaan
Studi literature
7
4 - 8 Maret 2015
DIKPORA
Pembinaan SSB oleh SAGASITAS
8
10-15 Maret 2015
Lapangan
Mengamati kesenian rampak buto dalam salah satu pertunjukan
9
16-20 Maret 2015
Rumah Peneliti
Analisis busana penari rampak buto
10
21-23 Maret 2015
Lapangan
Wawancara terhadap budayawan Samigaluh (Rampak Galuh Jati)
11
25-29 Maret 2015
DIKPORA
Gladi bersih SAGASITAS
12
1-10 April 2015
Rumah Peneliti
Analisis makna busana dan suara gemrincing yang dipertunjukkan
13
11-15 April 2015
Rumah Peneliti, Sekolah
Analisis masalah busana penari rampak buto
14
10 Februari – 25 April 2015
Rumah Peneliti, Sekolah
Pembuatan Laporan Hasil Penelitian.
15
Mei 2015
DIKPORA
Pameran hasil penelitian
16
Mei 2015
Rumah Peneliti, Sekolah
Revisi laporan penelitian



  7.      Rencana Anggaran
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keterangan
Tinta
Untuk mengeprint
1 botol
Rp.25.000,-
Rp.25.000,-
Kertas
Untuk mengeprint
1 rim
Rp.35.000,-
Rp.35.000,-
Sewa Pakaian
Untuk pameran
1 setel
Rp.250.000,-
Rp.250.000,-
Wawancara dengan narasumber
Menggali data tari rampak buto
2kali wawancara
Rp.75.000,-
Rp.150.000,-
Kamera
Dokumentasi Pertunjukan tari rampak buto
4 hari
Rp. 100.000
Rp. 400.000



Total (Rp)
Rp 860.000

  8.      Rencana Bahan Rujukan Referensi
Sardiman, AM.2003. Sejarah, Ilmu Sejarah dan Pembelajaran Sejarah. Jakarta : Depdiknas
Sediawati, Edi. 1986,  Seni Pertunjukan  Indonesia, Sinar Harapan:12. Jakarta

Soedarsono. t.t.  Sejarah Visualisasi Karakter Dalam Tari  Jawa Yogyakarta, Yogyakarta: Proyek Javanologi, h.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar