DESAIN PENELITIAN SSB 2015
PESONA TARI GEMERINCING BERTARING RAMPAK
BUTO
Kelompo
Bidang Penelitian : Sejarah
Seni dan Budaya
Bidang
Ilmu : Seni dan Budaya
No. Registrasi :
Ketua Tim Peneliti
|
||
Nama
lengkap
|
:
|
Ibnu
Wijayanto
|
NIS
|
:
|
3610
|
Kelas
|
:
|
X
A
|
Anggota Tim Peneliti
|
||
Nama
lengkap
|
:
|
Muhammad
Supriyadi
|
NIS
|
:
|
3626
|
Kelas
|
:
|
X
A
|
Pembimbing
|
||
Nama
lengkap
|
:
|
Wahyu
Sri Mulyani
|
Bidang
Studi yang Diampu
|
:
|
Teknik
Informatika
|
SMA
N 1 KALIBAWANG
Jl. Dekso – Samigaluh Km 1 Banjararum, Kalibawang,
Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta
2015
1. Latar Belakang
Daerah Isrimewa Yogyakarta adalah salah satu daerah
budaya yang sudah mendarah daging sejak dahulu. Budaya tersebut berwujud seni
pertunjukan, seni arsitektur, dan budaya yang dilakukan sehari-hari.
Dari beberapa budaya di DIY, seni pertunjukan tari
merupakan seni yang paling banyak digemari para penggiat seni DIY. Seni tari
tersebut dibedakan menjadi tari klasik yang berasal dari dalam Kraton
Ngayogyakarta Hadiningrat dan seni tari kontemporer yang lebih condong
dipopulerkan oleh rakyat kecil di DIY.
Pada saat ini banyak bermunculan aliran seni yang
menciptakan tari-tari kontemporer baru, yang terispirasi dari legebda masarakat
setempat, cerita pewayangan (Mahabarata dan Ramayana) ataupun hanya terispirasi
dari kehidupan pedesaan seharh-hari.
Tari
kontemporer yang sangat populer di kawasan DIY adalah kesenian Jathilan. Jathilan merupakan seni
pertunjukan yang populer bagi kalangan rakyat kecil (wong cilik). Jathilan dibedakan menjadi dua yaitu jatilan klasik dan jathilan kreasi baru, dalam
pementasan jathilan kreasi baru
biasanya terdiri tiga babak, salah
satu babak bercerita tentang
sekumpulan makhluk menyeramkan (buto atau raksaka) bertaring panjang, berbadan
tegap, dengan gerakan yang cepat(sigrak)
dan ganas seperti sifat buto. Tarian bregada makhluk menyeramkan itu bernama tari rampak buto atau gedruk.
Tarian di atas hanya terkenal dikalangan penggiat
seni kontemporer rakyat dan belum dikenal oleh masyarakat luas, walaupun
masyarakat sudah mendengar tentang tarian
rampak buto mugkin hanya sepintas.
Hal itu mendorong peneliti untuk memperkenalkan
kesenian rampak buto kepada
masyarakat luas sebagai salah satu atraksi wisata DIY.
2.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas, maka timbul
permasalahan bagaimana memperkenalkan kesenian rampak buto / gedruk kepada masyarakat luas agar kesenian ini dapat
menjadi kesenian yang dikenal di daerah kelahiranya maupun seluruh nusantara
dan menjadikan kesenian ini sebagai pemacu pelaku seni dalam meningkatkan
kesadaran budaya di lingkunganya.
Hal tersebut dapat dicapai bila para penggiat seni
dan masyarakat DIY bergotong royong melestarikan budaya DIY yang sanggat
adiluhung. Peran serta pemeritah juga menjadi hal yang penting, pemerintah
harus sepenuh hati mendukung pelestarian dan penggembangan seni budaya di DIY.
Contohnya dengan cara mendorong para
penggiat seni ataupun paguyuban di DIY agar lebih kreatif dalam melestarikan
kebudayaan.
3.
Pertanyaan
Peneliti
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka timbul
pertanyaan peneliti sebagai berikut :
a. Bagaimana
memperkenalkan kesenian Rampak Buto/gedruk
ke masyarakat luas ?
b. Bagaimana
menjadikan Rampak Buto/gedruk sebagai
pemacu pelaku seni agar lebih giat meningkatkan kesadaran budaya pada
masyarakat DIY?
4.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
diadakanya penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk
memperkenalkan kesenian Rampak Buto/gedruk
pada masyarakat luas.
b. Untuk
meningkatkan kesadaran budaya dalam masyarakat DIY.
5.
Kerangka
Pemecahan Masalah
6.
Metode
Penelitian
a.
Metode
Pengumpulan Data
1. Studi
Literatur
Studi literatur dilakukan untuk
memahami materi dan mempelajari penelitian tentang kesenian rampak buto.
2. Wawacara
Wawancara
dilakukan dengan budayawan samigaluh (ketua
sendratari Rampak Galuh Jati)
3. Pengamatan
Pengamatan
dilakukan saat diadakan gelar budaya bersih desa yang menampilkan kesenian rampak buto/gedruk.
b.
Desain
Penelitian
Tahap
perancangan atau desain merupakan pemodelan data yang terkait dalam penelitian
kesenian rampak buto, sebagai berikut
:
a.
Variabel kontrol : suara gemrincing dan topeng buto
b.
Variabel bebas : masyarakat
c.
Variabel terikat : tari rampak buto
c.
Metode
Analisis Data
Metode
analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hal tersebut digunakan untuk
memahami filosofi rampak buto sebagai
salah satu kebudayaan DIY yang adiluhung.
d.
Jadwal Penelitian
No
|
Waktu
|
Tempat
|
Keterangan
|
1
|
9 Januari 2015
|
DIKPORA
|
Pembinaan pembuatan draft proposal SSB
|
2
|
13 Januari 2015
|
Rumah peneliti
|
Pencarian dan penentuan ide
|
3
|
27-28 Januari 2015
|
Rumah peneliti
|
Pembuatan draft proposal
|
4
|
29 Januari 2015
|
DIKPORA
|
Pengumpulan draft proposal
|
5
|
13 Februari 2015
|
DIKPORA
|
Pembinaan DIKPORA
|
6
|
20 – 30 Februari 2015
|
Sekolah, Rumah Peneliti, Perpustakaan
|
Studi literature
|
7
|
4 - 8 Maret 2015
|
DIKPORA
|
Pembinaan SSB oleh SAGASITAS
|
8
|
10-15 Maret 2015
|
Lapangan
|
Mengamati kesenian rampak
buto dalam salah satu pertunjukan
|
9
|
16-20 Maret 2015
|
Rumah Peneliti
|
Analisis busana penari rampak
buto
|
10
|
21-23 Maret 2015
|
Lapangan
|
Wawancara terhadap budayawan Samigaluh (Rampak Galuh Jati)
|
11
|
25-29 Maret 2015
|
DIKPORA
|
Gladi
bersih SAGASITAS
|
12
|
1-10 April 2015
|
Rumah Peneliti
|
Analisis makna busana dan suara gemrincing yang dipertunjukkan
|
13
|
11-15 April 2015
|
Rumah Peneliti, Sekolah
|
Analisis masalah busana penari rampak buto
|
14
|
10 Februari – 25 April 2015
|
Rumah Peneliti, Sekolah
|
Pembuatan Laporan Hasil Penelitian.
|
15
|
Mei 2015
|
DIKPORA
|
Pameran hasil penelitian
|
16
|
Mei 2015
|
Rumah Peneliti, Sekolah
|
Revisi laporan penelitian
|
7.
Rencana
Anggaran
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
Tinta
|
Untuk mengeprint
|
1 botol
|
Rp.25.000,-
|
Rp.25.000,-
|
Kertas
|
Untuk mengeprint
|
1 rim
|
Rp.35.000,-
|
Rp.35.000,-
|
Sewa Pakaian
|
Untuk pameran
|
1 setel
|
Rp.250.000,-
|
Rp.250.000,-
|
Wawancara dengan narasumber
|
Menggali data tari rampak buto
|
2kali wawancara
|
Rp.75.000,-
|
Rp.150.000,-
|
Kamera
|
Dokumentasi Pertunjukan tari rampak
buto
|
4 hari
|
Rp. 100.000
|
Rp. 400.000
|
|
|
|
Total
(Rp)
|
Rp
860.000
|
8.
Rencana
Bahan Rujukan Referensi
Sardiman, AM.2003. Sejarah, Ilmu Sejarah dan Pembelajaran Sejarah. Jakarta : Depdiknas
Sediawati, Edi. 1986, Seni
Pertunjukan Indonesia, Sinar
Harapan:12. Jakarta
Soedarsono. t.t. Sejarah
Visualisasi Karakter Dalam Tari Jawa Yogyakarta,
Yogyakarta: Proyek Javanologi, h.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar